Ujian dan Tes untuk Mendiagnosis Dimensia Awal yang Mungkin?
Penentuan penyebab kehilangan memori merupakan tantangan bagi penyedia layanan kesehatan Anda. Penyakit Alzheimer dan banyak penyebab lain demensia tidak dapat didiagnosis dengan pasti melalui tes laboratorium atau pemindaian otak. Penyedia perawatan kesehatan Anda akan mengajukan banyak pertanyaan tentang gejala Anda dan bagaimana mereka memulai, masalah medis Anda yang lain, masalah medis keluarga Anda, pengobatan Anda, kebiasaan dan gaya hidup Anda, serta riwayat pekerjaan dan perjalanan Anda.
Wawancara medis diikuti dengan pemeriksaan fisik yang teliti dan, mungkin, tes dan pemindaian laboratorium. Proses kognitif diuji oleh seberapa baik Anda menjawab beberapa pertanyaan dan mengikuti arahan sederhana. Bagian dari proses pembuatan diagnosis adalah mengesampingkan kondisi yang tidak sesuai dengan fakta. Kapan saja dalam proses ini, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merujuk Anda ke spesialis penyakit orang tua (gerontologist) atau penyakit otak (ahli saraf atau psikiater).
Tes laboratorium
Tidak ada tes laboratorium spesifik yang menegaskan diagnosis MCI. Sebagian besar tes dilakukan untuk menyingkirkan kondisi yang dapat dipulihkan seperti gangguan tiroid, ketidakseimbangan kimia, defisiensi vitamin, dan infeksi.
Studi pencitraan
CT scan dan MRI digunakan untuk "melihat" otak dan organ di sekitarnya. Seperti tes laboratorium, pemindaian otak ini tidak memberikan diagnosis pasti tentang MCI. Mereka mungkin menunjukkan kelainan di otak yang konsisten dengan demensia seperti Alzheimer. Mereka juga digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab MCI.
Tes neuropsikologis
Tes neuropsikologi adalah metode paling akurat untuk menemukan dan mengukur masalah dan kekuatan kognitif seseorang. Tes neuropsikologis sangat berguna dalam mendiagnosis MCI.
Pengujian melibatkan menjawab pertanyaan dan melakukan tugas yang telah dirancang dengan hati-hati untuk tujuan ini. Ini dilakukan oleh seorang psikolog.
Ini membahas penampilan individu, suasana hati, tingkat kecemasan, dan pengalaman delusi atau halusinasi.
Ini menilai kemampuan kognitif seperti memori, perhatian, orientasi ke waktu dan tempat, penggunaan bahasa, dan kemampuan untuk melaksanakan berbagai tugas dan mengikuti instruksi.
Penalaran, pemikiran abstrak, dan pemecahan masalah juga diuji.
No comments:
Post a Comment